"Ya Rabbku, betapa mungkin aku
mempunyai anak, padahal aku belum pernah disentuh oleh seorang
laki-lakipun?"Allah berfirman (dengan perantaraan Jibril):
"Demikianlah Allah menciptakan apa yang dikehendaki Nya. Apabila
Allah berkehendak menetapkan sesuatu, maka Allah hanya cukup
berkata kepadanya: "Jadilah" lalu jadilah dia." (QS. Ali Imran:
47).
Bukanlah menjadi keharusan bagi Allah
untuk menanam benih pada seseorang atau binatang. Jika Dia
menghendakinya itu pasti akan terjadi. Ini adalah konsep umat Islam
pada kelahiran Yesus. (Ketika saya rnembandingkan versi Al-Qur'an
dan Injil tentang kelahiran Yesus kepada pendeta Dunkers, pemimpin
masyarakat penginjil, di kota terbesar kami ini, dan ketika saya
bertanya, "Versi mana yang lebih Anda sukai untuk diberikan kepada
anak perempuan Anda, Al-Qur'an atau Injil?"
Pria tersebut menundukkan kepalanya
dan menj awab, "Versi Al-Qur'an."
Dengan cepat saya berkata kepada
Doominee, "Apakah benar kelahiran Yesus yang ajaib berlawanan dengan
kelahiran Musa dan Muhammad yang alami?"
Dia menjawab dengan bangga, "Ya!"
Saya berkata, "Karena itu Yesus tidak
seperti Musa tetapi Muhammad seperti Musa".
Dan, Tuhan berkata kepada Musa pada
Ulangan 18: 18 "Like unto thee" (Seperti kamu, seperti Musa) dan
Muhammad seperti Musa.
3. Ikatan Perkawinan
Musa dan Muhammad menikah dan
mempunyai anak, tetapi Yesus tetap menjadi seorang bujangan selama
hidupnya. "Apakah hal ini benar?" saya bertanya kepada Dominee.
Dominee menjawab: "Ya."
Saya berkata, "Karena itu Yesus tidak
seperti Musa , tetapi Muhammad seperti Musa"
4.Yesus Ditolak Oleh Kaumnya
Musa dan Muhammad diterima sebagai
nabi oleh kaumnya dalam kehidupan mereka. Tidak ada keraguan bahwa
orang-orang Yahudi terus menerus memberi kesulitan kepada Musa,
tetapi sebagai bangsa secara keseluruhan, mereka mengetahui bahwa
Musa adalah utusan Allah yang dikirim untuk mereka. Orang-orang Arab
juga membuat kehidupan Muhammad menjadi menderita. Beliau sangat
menderita akibat ulah mereka. Setelah 13 tahun berda'wah di Makkah,
beliau harus pindah dari kota kelahirannya.
Tetapi sebelum kematiannya, bangsa
Arab secara keseluruhan telah menerimanya sebagai utusan Allah.
Tetapi berdasarkan Injil
"Dia (Yesus) datang kepada milik
kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak
menerimanya." (Yohanes 1: 11).
Dan bahkan sampai hari ini, setelah
2000 tahun, kaumnya --orang-orang Yahudi, secara keseluruhan telah
menolaknya. "Apakah hal ini benar?" saya bertanya kepada Dominee.
Dominee berkata, "Ya."
Saya berkata; "Karena itu Yesus tidak
seperti Musa, tetapi Muhammad seperti Musa."
5. Kerajaan "Dunia Lain"
Musa dan Muhammad adalah nabi dan
juga raja. Nabi berarti seorang manusia yang menerima wahyu untuk
menunjuki manusia dan menyampaikan petunjuk ini kepada ciptaan Allah
seperti yang diterimanya tanpa ada penambahan atau pengurangan. Raja
adalah seorang manusia yang mempunyai kekuasaan atas hidup dan mati
rakyatnya. Tidaklah penting apakah orang tersebut mengenakan mahkota
atau tidak, atau apakah dia mengenakan pakaian raja; Jika seseorang
mempunyai hak untuk memberikan hukuman mati -Dia adalah raja-. Musa
memiliki kekuasaan tersebut. Ingatkah Anda orang Israel yang pada
hari Sabbath ditemukan sedang mengumpulkan kayu bakar, dan Musa
menghukum mati orang tersebut dengan dilontari batu? (Bilangan 15:
36). Terdapat tindakan kejahatan lainnya yang disebutkan dalam Injil
yang karenanya Musa memberikan hukuman mati pada orang-orang Yahudi
tersebut. Begitu juga Muhammad, beliau memiliki kekuasaan atas hidup
dan mati kaumnya. Pada Injil terdapat beberapa contoh orang-orang
yang hanya diberi kenabian, tetapi tidak dalam posisi untuk
menerapkan petunjuk mereka. Beberapa orang suci Tuhan yang tidak
berdaya menghadapi penolakan yang keras atas pesan yang disampaikan
mereka ini adalah nabi Lot, Jonah, Daniel, Ezra dan Yohanes
Pembaptis. Mereka hanya dapat menyampaikan pesan, tetapi tidak dapat
memaksakan hukuman. Sayangnya nabi suci Yesus juga termasuk kategori
ini. Para penginjil Kristen dengan jelas membenarkan hal ini: Ketika
Yesus diseret sebelum Gubernur Roma (Pontius Pilate) menuduhnya
sebagai pendusta, Yesus membuat sebuah pernyataan meyakinkan dalam
pembelaannya untuk menyangkal tuduhan yang salah:
"Jawab Yesus, 'Kerajaanku bukan
dari dunia ini; Jika kerajaanku dari dunia ini, pasti
hamba-hambaku telah melawan, supaya aku jangan diserahkan kepada
orang orang Yahudi, akan tetapi kerajaanku bukan dari sini. "
(Yohanes 18: 36).
Hal ini meyakinkan Pilatus (seorang
penyembah berhala) dengan pemikiran bahwa Yesus tidak sepenuhnya
berkuasa atas kemampuan ruhaninya, dia tidak menganggapnya orang
yang membahayakan pemerintahannya. Yesus hanya menuntut sebuah
kerajaan spiritual, dengan kata lain dia hanya menyatakan sebagai
seorang nabi. "Apakah hal ini benar?" saya bertanya kepada Dominee.
Dominee menjawab, "Ya."
Saya berkata, "Karena itu Yesus tidak
seperti Musa, tetapi Muhammad seperti Musa."
6. Tak Ada Hukum Baru
"Musa dan Muhammad membawa hukum dan
aturan baru untuk kaumnya. Musa tidak hanya memberi 10 perintah
Allah kepada orang-orang Israel, tetapi hukum-hukum peribadatan yang
sangat luas sebagai petunjuk kaumnya. Muhammad datang kepada sebuah
kaum yang sangat bodoh dan biadab. Mereka menikahi ibu tirinya,
menguburkan anak perempuannya hidup-hidup, mabuk-mabukan, berzina,
menyembah berhala dan berjudi dari hari ke hari. Gibbon melukiskan
orang-orang Arab sebelum Islam dalam Decline and Fall of the
Roman Empire (Kemunduran dan Keruntuhan Kekaisaran Romawi.),
"Kebrutalan manusia, hampir tanpa perasaan, sulit dibedakan
keburukannya dari sisa-sisa penciptaan hewan." Sukar mendapatkan
sesuatu yang membedakan antara manusia dan hewan pada saat itu.
Mereka adalah hewan dalam wujud manusia.
Dari kebiadaban yang hina ini,
Muhammad mengangkat mereka, dalam kata-kata Thomas Carlysle,
"Menjadi pembawa obor penerangan
dan pelajaran. Bagi bangsa Arab ini adalah kelahiran dari
kegelapan menjadi cahaya. Untuk pertama kalinya Arab menjadi
hidup karenanya. Masyarakat penggembala yang miskin, mengembara
tidak dikenal di padang pasir sejak penciptaan dunia.
Perhatikan, tidak dikenal menjadi terkemuka di dunia, yang kecil
telah tumbuh menjadi dunia besar. Dalam satu abad kemudian
Granada telah berada di tangan bangsa Arab dan Delhi di
tangannya yang lain. Pandangan sekilas dalam keberanian,
kemegahan, dan cahaya kecerdasan, Arab menyinari bagian yang
besar dari dunia... "
Kenyataannya adalah Muhammad
memberi-kan kaumnya sebuah hukum dan peraturan yang belum pernah
dimiliki mereka sebelumnya.
Mengenai Yesus, ketika orang-orang
Yahudi merasa curiga terhadapnya bahwa ia mungkin seorang penipu
dengan tujuan menyesatkan ajaran mereka, Yesus mengambil penderitaan
untuk meyakinkan mereka bahwa dia tidak datang dengan agama baru.
Tidak ada hukum baru dan tidak ada peraturan baru. Saya kutip
kata-katanya:
"Janganlah kamu menyangka, bahwa
Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau meniadakan kitab
para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk
menggenapinya. Karena Aku berkata kepadamu, 'Sesungguhnya selama
belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun
tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya
terjadi'. "(Matius 5: 17-18).
Dengan kata lain, dia tidak datang
dengan hukum atau aturan baru. Dia datang hanya untuk menggenapi
hukum lama. Hal inilah yang diberikannya kepada orang-orang Yahudi
untuk dimengerti. Kecuali jika ia sedang mencoba menggertak
orang-orang Yahudi, agar menerimanya sebagai utusan Allah dan dengan
dalih mencoba memasukkan aga-ma baru kepada mereka. Tidak! Utusan
Tuhan ini tidak akan pernah berusaha dengan curang untuk
menumbangkan agama Tuhan. Dia dengan sendirinya mematuhi hukum. Dia
mematuhi perintah-perintah Musa, dan menghormati hari Sabbath. Tidak
ada kesempatan seorang Yahudi menunjukkan jari padanya dan berkata,
"Mengapa kamu tidak puasa" atau "Mengapa kamu tidak mencuci tanganmu
sebelum membelah roti". Yesus menuduh mereka selalu mengatakan
bertentangan dengan muridnya, tetapi tidak pernah berten-tangan
dengannya. Hal ini karena sebagai seorang Yahudi yang baik, ia
menghormati hukum-hukum nabi yang mendahuluinya. Singkatnya, ia
tidak menciptakan agama baru dan tidak membawa hukum baru seperti
Musa dan Muhammad.
"Apakah hal ini benar?" Saya bertanya
kepada Dominee.
Dan, ia menjawab, "Ya."
Saya berkata, "Karena itu Yesus tidak
seperti Musa , tetapi Muhammad seperti Musa."
7. Bagaimana Mereka Pergi
Musa dan Muhammad meninggal dalam
kematian yang wajar, tetapi menurut agama Kristen, Yesus dengan
kejam dibunuh di tiang salib. "Apakah hal ini benar?" saya bertanya
kepada Dominee.
Dominee menjawab, "Ya."
Saya menegaskan, "Karena itu Yesus
tidak seperti Musa, tetapi Muhammad seperti Musa."
8. Surga Sebagai Tempat Kediaman
Musa dan Muhammad terbaring dikubur
dalam bumi, tetapi menurut Anda, Yesus beristirahat di surga.
"Apakah hal ini benar?" saya bertanya kepada Dominee. Dominee
setuju.
Saya berkata, "Karena itu Yesus tidak
seperti Musa , tetapi Muhammad seperti Musa.
<<back